Disiplin adalah kata yang selalu berkorelasi dengan aturan-aturan ataupun norma yang harus dilakukan. Memang betul begitu. Namun sayangnya, itu hanyalah sebuah makna sempit dari disiplin. Saya selalu menyampaikan bahwa disiplin adalah cara untuk kita bisa mengekspresikan diri dan justru membebaskan kita kelak di masa yang akan datang. Lho kok bisa?
Gampangnya begini, kita semua tahu bahwa atlet-atlet profesional di bidang olahraga, sepak bola misalkan, mereka telah berlatih selama bertahun-tahun untuk bisa menampilkan permainan yang elegan dan menawan. Contohnya Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan lain sebagainya. Mereka berlatih keras dan secara disiplin membuat rules yang mungkin bagi kita terlihat membosankan. Mereka tidak serta merta dapat menyajikan permainan yang atraktif. Mereka akan belajar dari hal dasar yakni melakukan passing dan berlari mengitari stadion. Bukankah banyak yang melakukan hal yang sama? Betul, namun dari yang banyak itu, ada berapa banyak yang melakukannya dengan konsisten dan terus menerus? Berlatih hal dasar selama bertahun-tahun adalah hal wajib yang dilakukan oleh siapapun yang ingin berkarier secara serius dan profesional.
Itu juga yang kita butuhkan untuk mendidik anak. Mendisiplinkan anak dapat dimulai dengan hal kecil namun bermakna: Bangun pagi dan shalat subuh. Bagi anak tentu ini berat di awal namun setelah melewati 20 hari melakukannya terus menerus, InsyaAllah tubuh akan terbiasa dan muscle memory dalam tubuh juga telah merekam kegiatan tersebut.